Video Marketing Adalah Tren Baru Konten Marketing

video-marketing-adalah-kunci-sukses
Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

Saat ini, digital marketing didominasi oleh konten dalam bentuk video. Beberapa orang menyebut ini sebagai video marketing. Sesuai namanya, video marketing adalah sebuah strategi pemasaran yang menggunakan video sebagai format kontennya.

Tahun 2018 pun sepertinya masih akan menjadi era kejayaan bagi video marketing. Dikutip dari data State of Video Marketing Survey milik Wyzowl, sebanyak 81% perusahaan menggunakan video untuk tujuan marketing. Jumlah ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang hanya mencapai 63%. Kondisi tersebut tentunya tak terlepas dari tingginya minat orang-orang dalam menonton konten video. Masih dari survei yang sama, setiap orang rata-rata menonton 1,5 jam video per hari.

Namun, membuat konten video marketing tidak bisa dilakukan asal-asalan. Tetap dibutuhkan perencanaan yang matang agar konten video Anda tak hanya menarik, tapi juga relevan, tepat sasaran, dan mampu menyampaikan pesan secara efektif. Untuk itu, Anda bisa belajar dari beberapa brand yang sudah dirangkum oleh Penulis.ID berikut ini.

 

Airbnb: Daily Kindness Bulletin

Sejak berdiri pada 2008, Airbnb telah menjadi alternatif penginapan yang populer selain hotel. Tak hanya itu, Airbnb juga membuka peluang bisnis bagi orang-orang yang memiliki properti untuk disewakan sebagai tempat menginap. Namun, tahukah Anda bahwa Airbnb juga cukup ahli dalam menciptakan kampanye digital campaign yang viral dan penuh value? Mereka berhasil mendapatkan 2,4 juta social reach melalui konten video marketing.

Platform yang digunakan pun tak hanya terbatas pada satu jenis. Awalnya, Airbnb menggunakan Vine untuk mengajak orang-orang membuat video pendek di platform tersebut. Dari 750 video masuk, mereka mengambil seratus video untuk dijadikan sebuah film pendek berjudul Hollywood & Vine yang dirilis pada 2013. Airbnb juga memberikan voucher senilai $100 kepada para pembuat video sebagai hadiah.

Selain Vine, Twitter dan Periscope pun dimanfaatkan Airbnb untuk membuat video tentang house tour. Tak ketinggalan channel di YouTube yang dibuat untuk mengunggah video show mereka berjudul Daily Kindness Bulletin. Tujuannya adalah untuk men-highlight cerita-cerita positif dari pengalaman orang-orang yang pernah menggunakan layanan Airbnb.

Melalui strategi ini, Airbnb berhasil menunjukkan bahwa untuk menggaet pelanggan, jangan hanya berbicara tentang produk. Namun, tunjukkan bagaimana produk Anda bisa membuat kehidupan target audiens jadi lebih baik.

 

Coca-Cola: The Last Customer

video-marketing-adalah-kunci-sukses

Video marketing adalah kunci sukses coca-cola. (Photo Credit: Jason)

Coca-Cola memang dikenal sebagai salah satu brand yang sukses dalam membuat konten video menarik dan memorable. Kali ini, Coca-Cola memanfaatkan momen Natal di Filipina. Brand minuman bersoda ini ingin memberi kejutan kepada orang-orang yang harus bekerja saat Natal, contohnya seperti pelayan restoran, pegawai supermarket, dan pembungkus kado di mall. Kejutan tersebut dimulai dengan memberikan sebotol Coca-Cola.

Hebatnya, tak hanya membuat sebuah video yang begitu menyentuh, Coca-Cola juga sukses menunaikan kampanyenya dengan memberikan kejutan ke lebih dari 15.000 orang di Filipina. Dengan melakukan sesuatu yang kelihatannya tidak komersil, Coca-Cola justru berhasil meningkatkan kepercayaan pelanggan dan membuat brand mereka terlihat lebih human.

 

Always: #LikeAGirl

Bagi yang belum tahu, Always adalah sebuah brand yang menjual produk-produk kebersihan wanita seperti pembalut. Mereka membuat sebuah kampanye bertajuk #LikeAGirl. Kalimat “like a girl” sering kali diucapkan dengan maksud mengejek wanita, bahwa ketika Anda melakukan sesuatu seperti perempuan, artinya Anda melakukannya dengan tidak maksimal. Mindset seperti inilah yang ingin diubah oleh Always

Mereka mengundang beberapa orang dewasa dan anak-anak di sebuah studio. Satu persatu, mereka diminta untuk melakukan beberapa aktivitas dengan cara yang biasa dilakukan perempuan. Misalnya seperti “run like a girl” atau “fight like a girl”. Hasilnya, orang-orang dewasa melakukan hal-hal tersebut sesuai dengan anggapan yang beredar di masyarakat tentang kalimat “like a girl”. Sebaliknya, anak-anak justru melakukannya dengan semangat berapi-api dan bersungguh-sungguh.

Always pun mengajukan pertanyaan, sejak kapan kalimat “like a girl” berubah menjadi sebuah ejekan? Kampanye brilian ini pun berhasil mendapatkan berbagai award dari Cannes Grand Prix dan Grand Clio. Always berhasil menunjukkan bahwa video marketing adalah tentang empowerment. Target audiens Anda pasti memiliki insecurity tertentu, tugas Anda adalah membantu mereka agar tidak menjadikan insecurity tersebut sebagai alasan untuk berhenti mencoba.

 

Alibaba’s Olympic Ad

Great things start from the smaller ones. Setidaknya itulah pesan yang akan Anda tangkap saat menonton konten video marketing dari Alibaba, layanan e-commerce terbesar di Tiongkok. Pada ajang Winter Olympics 2018 yang diselenggarakan di PyeongChang, Korea Selatan, Alibaba membuat sebuah video yang cukup powerful. Alibaba tahu bahwa video marketing adalah metode yang bagus untuk mengumpulkan perhatian dari banyak orang, dan mereka melakukannya secara tepat.

Pada video tersebut, diceritakan seorang pemuda asal Kenya, Afrika, yang bermimpi untuk bisa menjadi seorang atlet ice hockey. Padahal, mustahil rasanya menemukan lahan es di Kenya untuk bermain hockey. Namun, pemuda tersebut perlahan berhasil mewujudkan mimpinya. Semua dimulai dengan ucapan keyakinan sesimpel “I will”. Ia berpengang teguh pada mimpinya dan terus berusaha sekeras mungkin.

Video dari Alibaba ini menunjukkan bahwa Anda bisa saja menarget audiens seluas mungkin. Namun, terkadang pesan yang memorable dan powerful justru lebih relatable jika ditujukan pada target audiens yang lebih lebih sempit jangkauannya. Mulailah memberi perhatian pada audiens “underdog” atau “underrated” untuk menunjukkan bahwa Anda tak hanya peduli pada audiens golongan tertentu.

 

Video Marketing Adalah Kunci Menjadi Viral – Ramayana: Ramadan 2018

Contoh video marketing selanjutnya berasal dari dalam negeri. Pada Ramadan 2018 lalu, ranah internet sempat dihebohkan dengan kemunculan video marketing dari Ramayana. Tema video yang diangkat sebetulnya cukup sederhana, yakni seorang anak rantau yang ingin mudik lebaran. Namun, Ramayana berhasil mengemasnya secara kocak, yakni dengan menampilkan kelompok ibu-ibu kasidah. Meski terlihat sangat kocak, pembuatan konten video tersebut tetap membutuhkan riset yang tidak asal-asalan.

Dimas Djay, sutradara dari iklan Ramayana tersebut, berbicara kepada Kompas bahwa ia melakukan riset tentang kelompok kasidah sebelum membuat iklan. Misalnya seperti lagu-lagu kasidah berformat karaoke hingga kostum seperti apa yang dikenakan kelompok kasidah. Menariknya lagi, iklan tersebut juga ditampilkan dalam tone gambar ala tahun 1990-an dan format video karaoke. Tak ketinggalan adanya beberapa unsur humor yang sukses membuat orang men-share video hingga viral.

Video marketing yang bagus dari Ramayana menunjukkan bahwa meskipun pesan yang ingin Anda tunjukkan sebenarnya cukup sederhana, jangan sampai metode penyampaiannya juga biasa-biasa saja. Dimas Djay bahkan sengaja menyematkan adegan-adegan yang kurang masuk akal agar unsur komedi bisa terangkat dan mengundang gelak tawa.

 

LINE: Mini Drama AADC

Film Ada Apa dengan Cinta (AADC) dirilis pertama kali di bioskop pada 2002. Sekuelnya, AADC 2, baru dirilis empat belas tahun setelahnya pada 2016. Namun, pada 2014 terlebih dulu muncul sebuah video mini drama AADC yang dibuat oleh LINE, sebuah aplikasi chatting. Pembuatan video ini bukannya tanpa alasan. Video mini drama tersebut sebetulnya merupakan bagian dari kampanye digital untuk mempromosikan peluncuran fitur Find Alumni.

Sesuai namanya, fitur Find Alumni memang berfungsi untuk membantu pengguna bertemu dengan sesama alumni sekolah mereka dulu. Fungsi ini sangat pas dengan kisah Cinta dan Rangga yang saat itu diceritakan sudah lama tidak berjumpa sejak Rangga pindah ke New York. Ketika akhirnya Rangga kembali ke Jakarta, ia menggunakan fitur Find Alumni tersebut untuk menemukan kontak Cinta.

LINE berhasil memanfaatkan momen untuk mempromosikan layanan mereka tanpa membuat penonton video merasa terganggu dengan product placement. Pasalnya, produk yang disematkan memang berperan krusial terhadap konten video marketing yang dibuat. Melalui konten video LINE ini, Anda bisa mengambil kesimpulan bahwa salah satu cara bagus membuat video marketing adalah dengan menunjukkan relevansi produk terhadap kebutuhan pengguna.

 

Sekarang Anda sudah mendapat bayangan video marketing seperti apa yang harus dibuat untuk mempromosikan brand Anda. Meski video marketing adalah tren yang termasuk baru di dunia konten marketing, 76% marketer mengatakan bahwa video telah membantu mereka meningkatkan penjualan.

Anda bisa menerapkan inspirasi yang Anda dapat dari rangkuman Penulis.ID di atas pada video buatan sendiri. Namun, sebelumnya jangan lupa melakukan riset untuk memastikan agar video marketing Anda tepat sasaran dan relevan. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail
The following two tabs change content below.

Adhika Dwi Pramudita

Hey there. My name is Adhika and I’m currently living in Jakarta. I'm one of the Penulis.ID shareholders.