Tidak Hanya Tulisan, Ini Rincian 7 Komponen SEO On Page

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

SEO on page adalah strategi mengoptimalkan halaman website dengan tujuan meningkatkan ranking di search engine. Melalui strategi ini, algoritma search engine bakal mendeteksi apakah suatu halaman website relevan untuk menjawab pertanyaan atau persoalan pengguna. Apa saja komponen yang penting? 

Karena berkaitan dengan optimasi halaman website, yang dimaksud komponen SEO on page sering dikira tulisan saja. Nyatanya, masih ada sejumlah elemen lain yang menyertainya. Berikut ulasannya.

7 komponen SEO on page

  • Title tag

Title tag adalah judul halaman yang muncul di hasil pencarian. Ini menggambarkan isi konten kepada audiens. Lalu, apa bedanya dengan judul artikel? Sebenarnya, title tag bisa saja berbeda ataupun sama dengan judul artikel Anda. Mari simak contohnya di bawah ini.

Pada artikel Cara FYP TikTok, Pahami Dulu Algoritmanya, title tag dan judul di halaman artikel disamakan. Itu karena tidak ada keperluan khusus untuk membedakan keduanya. Biasanya, pembedaan dua hal tersebut didasari oleh dua alasan: 

(1) membutuhkan susunan kata lebih singkat untuk title tag; dan

(2) menginginkan “wajah” lebih menarik di title tag.

Title tag di hasil pencarian Google hanya mampu memuat 65-70 karakter, sedangkan judul di halaman website bisa lebih dari itu. Sehingga, Anda bisa melakukan penyesuaian title tag jika judul page lebih panjang dari jumlah tersebut.

  • Slug URL

Apa itu slug URL? Dalam praktik SEO, slug adalah bagian akhir dari alamat URL yang berperan sebagai tanda pengenal suatu halaman website. Supaya ada gambaran, langsung saja lihat contohnya.

blog.penulis.id/id/cara-fyp-tiktok/

Dari URL tersebut, cara-fyp-tiktok/ merupakan bagian slug. Jadi, sudah mengerti slug itu yang mana, kan?

Keberadaan slug penting dalam meningkatkan peringkat website. Ini membantu sistem Google untuk mendeteksi keyword utama yang dipakai dalam artikel. Sehingga, dapat ditebak kalau URL di atas pakai primary keyword “cara fyp tiktok”.

Selain mendukung proses identifikasi oleh algoritma Google, slug tentu juga mempercantik link halaman website Anda. Coba bayangkan saja, kira-kira audiens bakal pilih yang mana kalau disuguhi dua URL ini?

  • blog.penulis.id/5-manfaat-seo-untuk-perusahaan-besar/
  • blog.penulis.id/1361

Yup, orang lain kemungkinan akan mengeklik link pertama, meski tidak tahu isinya lebih bagus yang mana. Inilah mengapa Anda perlu memerhatikan struktur URL, khususnya slug dalam praktik SEO on page.

  • Heading

Selain judul utama, artikel website biasanya terdiri dari beberapa headings. Tujuannya agar audiens dan search engine lebih mudah memahami konten website. Keberadaan headings pun memperjelas mana isi tulisan yang paling penting, serta hubungan antara setiap bagian konten. 

Heading dapat terbagi menjadi H1, H2, dan seterusnya. Misalnya, H1 berupa judul, kemudian H2 seperti di bawah ini, “FYP artinya apa?”.

Kemudian, itu bisa dilanjutkan dengan H3. Di sini, H3 adalah poin-poin untuk menjabarkan cara masuk FYP di TikTok. Dengan komponen SEO on page satu ini, audiens dapat terbantu dalam memahami isi artikel. 

Bagi search engine, heading juga bisa membantu pengadaan featured snippet atau dikenal juga dengan Google SERP snippet. Fungsinya untuk menjawab pertanyaan dari pengguna Google. Mungkin Anda sendiri sudah familier dengan bentuknya yang seperti di bawah ini.

  • Meta description

Komponen SEO on page berikutnya adalah meta description. Secara sederhana, meta description adalah penjelasan singkat mengenai isi halaman website. Ini diadakan agar audiens terdorong untuk mengeklik website. Panjang meta description yang ideal adalah 120 sampai 160 karakter. Berikut contohnya.

Isi meta description bisa beragam sesuai identitas brand dan konten website. Namun, pastikan Anda menunjukkan value yang ditawarkan website Anda, agar target audiens mau mengunjunginya.

Selain itu, jangan lupa gunakan keyword utama di meta description, ya! Penyebutan keyword sekali saja sudah cukup, yang penting sudah memberi tahu ide utama dari keseluruhan isi website. Simpel, kan?

  • Konten

Nah, tentu saja konten ada dalam daftar komponen SEO on page. Inilah isi halaman website yang bisa berbentuk tulisan, infografis, video, dan sebagainya. Jika ingin meningkatkan ranking di Google, kualitas konten Anda harus diperhatikan.

Artinya, konten yang dibuat harus mampu menjawab pertanyaan atau menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh target audiens. Sekarang, anggaplah Anda hendak membuat artikel seputar suatu penyakit. Ketika membahas seputar penyakit, biasanya audiens membutuhkan informasi tentang gejala, penyebab, cara diagnosis, hingga pengobatan penyakit tersebut. Sehingga, usahakan artikel Anda memuat informasi itu.

Jika konten Anda berupa artikel, ingat untuk melakukan optimasi kata kunci sesuai prinsip search engine optimization. Sebenarnya tidak ada aturan pasti terkait berapa kali penyebutan keyword, namun jangan sampai melakukan keyword stuffing atau sengaja menggunakan kata kunci sebanyak mungkin. Sebaiknya, keyword muncul maksimal 3-6 kali dalam artikel sepanjang 600 kata. Itu sama dengan keyword density 0,5 sampai 1 persen.

  • Image alt text

Merupakan singkatan dari alternative text, alt text adalah teks yang mendeskripsikan sesuatu. Dalam hal ini, image alt text menjelaskan gambar secara tekstual. Deskripsinya bisa menjelaskan makna atau sekadar memberi tahu isi gambar.

Penggunaan image alt text turut diterapkan oleh Penulis.ID, seperti pada artikel ini. Sebab, alt text bisa memunculkan website Anda di hasil pencarian Google. Tidak berhenti di situ, fitur ini juga meningkatkan aksesibilitas konten bagi penyandang disabilitas, seperti tunanetra. 

  • Schema markup

Pengelolaan website tidak lepas dari coding. Simpelnya, schema markup adalah jenis kode yang ditambahkan ke website agar Google bisa memahami konten di dalamnya. Ini bisa diibaratkan sebagai label yang menyediakan informasi praktis kepada search engine, seperti judul, tanggal publikasi, nama penulis, visual pendukung, dan lain-lain. Misalnya seperti ini.

<title>Cara FYP TikTok, Pahami Dulu Algoritmanya - Blog Penulis.id</title>

Di luar hal-hal yang disebutkan di atas, schema markup pun meningkatkan tampilan website di hasil pencarian Google. Soalnya, Anda bisa menunjukkan informasi lain, mulai dari harga produk, jam kerja, sampai star rating. Sesuaikan saja dengan kebutuhan dan preferensi Anda.Sampai sini, sudahkah Anda memahami komponen SEO on page? Intinya, SEO on page adalah strategi mengoptimalkan sejumlah elemen dalam halaman website, agar bisa memperoleh ranking bagus di search engine seperti Google. Anda pun bisa memaksimalkan penggunaan SEO dengan memanfaatkan tim profesional dari content marketing agency!

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail
The following two tabs change content below.

Kaylina Ivani

Digital Marketing Specialist at Penulis.ID