Sejak kemunculannya di tahun 2010 lalu, Instagram membuat banyak perubahan di dunia maya, terutama di media sosial. Pengguna media sosial seakan memiliki cara yang baru untuk mengungkapkan isi hati mereka, yakni dengan gambar. Sejak diakuisisi oleh Facebook pada tahun 2014, Instagram mengalami kenaikan jumlah pengguna yang cukup fantastis. Hingga kini, ada sekitar 300 juta akun yang terdaftar di media sosial ini.
Photo Credit: Jason Howie
Sebagai imbas dari kenaikan yang cukup signifikan ini, banyak brand yang mulai menggunakan Instagram sebagai sarana branding. Hal tersebut bukanlah suatu yang mustahil mengingat setengah dari pengguna Instagram bahkan rata-rata menghabiskan sekitar 21 menit hanya untuk melihat update terbaru dalam aplikasi ini. Temuan ini juga yang mendasari brand–brand papan atas untuk ikut menyemarakkan penggunaan Instagram sebagai sarana branding produk mereka.
Sayangnya, banyak orang yang kurang memahami bagaimana cara posting Instagram untuk memperkenalkan brand mereka. Akibatnya, banyak dari mereka yang melakukan kesalahan saat posting di Instagram. Namun jangan khawatir, sebelum Anda melakukan kesalahan yang sama, ada baiknya Anda menyimak beberapa kesalahan dalam posting Instagram berikut ini.
Kesalahan #1: Tidak Memiliki Tujuan yang Pasti
Instagram memberikan sebuah brand kesempatan untuk memperkenalkan diri melalui foto maupun video. Media sosial ini sangat cocok untuk menunjukkan bagaimana produk Anda digunakan dalam kehidupan nyata, bagaimana suatu proses berjalan dari awal hingga akhir (resep membuat makanan atau memperbaiki kendaraan misalnya), atau bahkan menjawab pertanyaan yang sering ditujukan kepada Anda melalui video pendek. Intinya, akan ada banyak pilihan yang bisa Anda lakukan dengan Instagram.
Photo Credit: Angie Torres
Oleh karena itu, Anda perlu menentukan tujuan yang pasti kenapa Anda menggunakan Instagram dan strategi apa yang akan Anda gunakan. Apabila Anda kurang fokus dalam menentukan strategi apa yang Anda pilih untuk Instagram, usaha branding Anda akan sia-sia. Lebih parah lagi, orang akan menganggap bahwa akun Instagram Anda hanyalah akun online shop biasa.
Kesalahan #2: Kurang Fokus dengan Kualitas Konten
Sama penting dengan strategi yang akan Anda gunakan, kualitas konten Anda juga harus benar-benar Anda perhatikan.
Photo Credit: Jason Taellious
Coba Anda bayangkan bagaimana Instagram bekerja. Pengguna akan men-scroll berpuluh-puluh gambar secara sekilas dan hanya membaca dengan skimming terhadap caption yang dituliskan. Mereka akan melambat dan berhenti apabila ada salah satu gambar yang mereka rasa menarik. Ketika mereka mulai searching konten tersebut melalui hashtag, mereka akan scrolling hingga 3 kolom banyaknya hingga ada foto atau video yang mencolok.
Itulah alasan kenapa Anda harus fokus terhadap kualitas konten yang Anda posting di Instagram. Semakin bagus kualitas konten yang Anda posting, jangan heran apabila akan semakin banyak orang yang tertarik dengan akun dan konten Anda.
Kesalahan #3: Jumlah Posting yang Kurang
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Union Metrics, brand-brand yang mem-posting di Instagram rata-rata mencapai 1,5 kali sehari. Dalam studi yang sama, beberapa brand bahkan mem-posting 1 konten per jam.
Photo Credit: Ani-Bee
Tidak perlu terlalu ekstrim ketika mem-posting konten Anda. Yang penting adalah konsisten dalam mem-posting konten Anda. Apabila Anda hanya bisa mem-posting sekitar 5 konten sehari misalnya, penting bagi Anda untuk tetap mempertahankan angka tersebut sampai kapan pun. Apabila Anda kurang konsisten dalam mem-posting konten Anda, akibatnya fatal. Beberapa brand bahkan mengalami penurunan followers karena kurang konsisten dalam mem-posting konten mereka.
Namun, Anda juga tidak boleh mengorbankan kualitas konten Anda hanya demi mencapai kuota posting dalam sehari. Oleh karena itu, sesuaikanlah hal tersebut dengan kemampuan Anda. Berdasarkan pengalaman Penulis.ID dalam menangani akun Instagram brand besar, jumlah posting Instagram paling efektif hanya sekitar 2-5 per hari. Terlalu sedikit akan membuat akun Anda tampak pasif, terlalu banyak akan membuat Anda seperti spamming.
Kesalahan #4: Salah Menggunakan Hashtag
Sangat mungkin terjadi apabila Anda menggunakan hashtag yang salah, baik itu terlalu sedikit, tidak relevan, bahkan mungkin tidak menggunakannya sama sekali.
Photo Credit: Michael Coghlan
Sama seperti media sosial lainnya, hashtag berperan penting dalam “penjelajahan” hal terkait. Brand yang kurang terkenal sekalipun dapat membangun momentum branding mereka menggunakan hashtag.
Ternyata, semakin banyak Anda menggunakan hashtag dalam konten Anda, maka semakin banyak pengguna yang berinteraksi dengan konten tersebut. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh AgoraPulse bahkan menemukan fakta bahwa semakin banyak tags yang Anda berikan dalam satu konten, makan akan semakin banyak Likes dan Comments yang diberikan pada konten Anda.
Namun sekali lagi, hal tersebut tidak mengesampingkan sisi kualitas konten Anda. Satu hal lagi, pastikan untuk menggunakan hashtag yang relevan.
Kesalahan #5: Membeli Followers
Suka atau tidak, jual beli followers Instagram memang menjadi bisnis besar. Banyak startup yang ingin memiliki followers dalam jumlah banyak secara instan menggunakan jasa jual beli followers. Sayangnya, banyak sekali akun followers palsu yang kemudian akan secara terjadwal dihapus oleh Instagram. Hal tersebut akan sangat sangat berpengaruh terhadap jumlah followers mereka.
Photo Credit: marco colin
Itulah bahayanya membeli followers. Selain rentan akan akun palsu, followers yang Anda miliki kurang setia untuk mengikuti akun Anda.
Ada baiknya apabila Anda menaikkan jumlah followers melalui kualitas konten serta jadwal posting yang konsisten. Meskipun agak sedikit lama untuk menaikkan followers dengan cara ini, namun setidaknya Anda memiliki followers yang setia.
Kesalahan #6: Gagal Memaksimalkan Para Pengikut
Jangan salah, followers Anda juga sangat berpengaruh terhadap branding yang ingin Anda bangun. Bukan jumlah followers, namun bagaimana Anda untuk selalu berinteraksi dengan followers Anda. Interaksi ini akan semakin mengurangi jarak antara Anda dengan followers Anda.
Photo Credit: RSNY
Cara yang paling sederhana untuk melakukan hal ini adalah dengan mention salah satu followers Anda dalam konten Anda. Biarkan followers Anda yang menyebarkan konten Anda dan menggunakan hashtag milik Anda. Oleh karena itu, Anda perlu untuk membuat hashtag yang baik.
Kesalahan #7: Berlebihan dalam Promosi
Photo Credit: Paul Townsend
Siapa yang tidak suka dengan promosi? Sebagian besar orang suka dengan diskon, big sale, atau bahkan biaya kirim gratis.
Sayangnya, terlalu banyak promosi dalam konten Anda akan berpengaruh terhadap jumlah followers organik Anda. Mereka akan langsung unfollow akun yang terlalu banyak promosi di dalamnya.
Seperti yang kita tahu, Instagram adalah tempat untuk berbagi foto dan pesan dengan kesan mendalam. Orang akan menghindarkan diri dari konten-konten promosi seperti demikian karena dianggap mengganggu kesenangan mereka dalam berbagi pengalaman di Instagram.
Kesalahan #8: Kurang Menjual Di Instagram
Photo Credit: Kevin Dooley
Terkadang, produk mereka sendiri kurang menjual di Instagram. Perusahaan Listrik Negara (PLN) misalnya, mereka tidak memiliki produk yang kelihatan wujudnya. Tidak mungkin rasanya untuk memberikan tampilan wujud listrik sebagai konten.
Sebenarnya, ada cara lain untuk melakukan hal ini. Contohnya, Anda dapat memberikan gambaran tentang proses produksi produk Anda atau pengaruh produk Anda ke masyarakat sekitar. Atau juga keramahan customer service Anda dalam melayani pelanggan. Jadi, produk tidak selalu jadi fokus utama dalam konten Anda.
Kesalahan #9: Amatir, Kurang Pengalaman di Bidang Media Sosial
Photo Credit: Ron Mader
Pengalaman sangatlah penting sebagai senjata utama, apalagi apabila Anda belum pernah sekalipun berkecimpung di dunia media sosial. Hal tersebut sama saja seperti berperang tanpa senjata.
Oleh karena itu, sumber daya manusia yang setidaknya paham dengan perkembangan sosial media. Namun, apabila Anda tidak memiliki sumber daya manusia tersebut, Anda mungkin dapat menggunakan pihak ketiga yang ahli di bidang media sosial. Salah satu alasan beberapa brand percaya pada Penulis ID adalah memiliki sumber daya manusia yang berpengalaman akan hal tersebut. Jam terbang yang tinggi serta sering memecahkan masalah yang timbul adalah tolak ukur yang dapat terlihat secara jelas.
Itulah tadi beberapa kesalahan dalam posting Instagram yang sering dilakukan oleh kebanyakan startup dalam menggunakan Instagram sebagai media branding. Oleh karena itu, jangan biarkan kesalahan-kesalahan tersebut muncul dan merusak strategi bisnis Anda.
Featured Image by José Moutinho
Ricza Try Wicaksono
Latest posts by Ricza Try Wicaksono (see all)
- Pentingkah Keyword untuk SEO? - April 23, 2018
- Jangan Pernah Lakukan Teknik SEO Kuno yang Tidak Lagi Efektif Ini! - April 16, 2018
- Tips SEO Sederhana: Rahasia Gelap Google Keyword Planner - April 9, 2018