Di era globalisasi dan digital seperti saat ini, dunia seolah tidak memiliki batasan. Jika pada zaman dulu banyak perusahaan terutama pendirinya melakukan personal branding dengan cara konvensional, seperti melalui iklan di surat kabar, majalah, serta brosur kini hal tersebut nampaknya sudah tak digunakan lagi. Banyak platform digital untuk melakukan personal branding ini. Seperti di media sosial serta platform digital lainnya. Selain praktis dan efisien, menggunakan platform digital lebih murah. Dan hal ini dapat mengurangi biaya pengeluaran.
Mengutip dari laman Huffington Post, sebelum Anda melakukan personal branding ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan. Khususnya bagi pendiri startup. Diantaranya adalah tentukan tujuan utama Anda, selanjutnya adalah menentukan platform. Dalam lmenentukan platform ini, Anda bisa menggali ide-ide unik di benak Anda lalu sebarkan ide tersebut. Bisa melalui tulisan, video, dan protofolio. Tak kalah penting pula untuk Anda menambah jaringan yang tentu akan membantu mengembangkan bisnis startup.
Diatas merupakan langkah bagi Anda untuk menciptakan sebuah personal branding. Lalu, mengapa personal branding begitu penting bagi para pendiri start up di era globalisasi dan perkembangan teknologi digital seperti saat ini? Untuk itulah tim Penulis.ID merangkumnya untuk Anda yang ingin lebih baik.
Anda adalah Cerminan dari Perusahaan yang Anda Pimpin
Jika Anda mendengar nama Steve Jobs, maka benak Anda langsung tertuju pada produk teknologi Apple. Ini bukanlah tanpa alasan, melihat sejarah panjang yang dilakukan oleh Steve Jobs untuk menghasilkan sebuah produk ternama. Dibutuhkan waktu yang tidak sedikit tentunya dalam membangun perusahaan, apalagi jika Anda mulai merintisnya dari bawah.
Karena sebagai pemilik perusahaan startup, perusahaan yang Anda pimpin akan melekat pada diri Anda. Karena itulah, buatlah citra diri yang baik pada diri Anda. Dalam membangun citra diri ini, usahakan lakukan pendekatan secara luwes dan penuh kekeluargaan kepada calon klien Anda tentang perusahaan Anda. Tonjolkan sisi unik dari dalam diri Anda dan perusahaan Anda. Dengan begitu, orang orang lain akan melihat Anda sebagai pribadi menyenangkan dan mampu diajak bekerjasama dalam berbisnis.
Dunia kerja terkadang menjadi sebuah ‘war zone’, untuk itu Anda dituntut untuk lebih mengendalikan emosi di saat yang sulit sekalipun. Bila Anda lebih mengedepankan emosi ketika menemui ketidaksepahaman dengan calon klien, hal ini sangatlah berbahaya. Klien akan memandang jika Anda egois dan tidak bisa diajak bekerjasama. Akan lebih berbahaya lagi apabila klien tidak mempercayai kita.
Kualitas foto termasuk hal yang penting dalam personal branding. Photo Credit: Min An
Anne Kreamer penulis buku ‘It’s Always Personal, Navigating Emotion in the New Wokplace’ menyarankan bagi para manajer dan pemilik perusahaan startup untuk mengendalikan emosi. Caranya adalah dengan melakukan komunikasi yang baik dan lebih mengedepankan profesionalisme. Oleh karena itu, personal branding yang baik akan membawa dampak baik pula bagi perusahaan yang sedang Anda pimpin.
Meningkatkan Citra Perusahaan di Mata Publik
Setelah Anda mampu membuat personal branding yang baik sebagai cerminan perusahaan sebagaimana dikemukakan di atas, akan ada banyak hal positif yang bisa didapat. Bila Anda telah sukses dalam sebuah proyek, klien tentu akan memberikan nilai positif bagi perusahaan. Tidak ada salahnya Anda untuk meminta testimoni klien tersebut.
Anda bisa memasang hasil testimoni klien ini pada laman perusahaan atau media sosial. Karena hasil testimoni merupakan salah satu tolok ukur baik tidaknya track record dan citra sebuah perusahaan. Testimoni memuaskan dari klien, akan menjadi pertimbangan bagi calon klien lainnya sebelum melakukan kerjasama dengan Anda. Terlebih bila Anda ingin bekerjasama dengan suatu perusahaan besar.
Namun, jangan sampai testimoni memuaskan dari klien membuat Anda semakin lupa diri. Jadikan testimoni tersebut sebagai pemantik untuk mencapai hasil yang lebih besar. Dan jangan sesekali Anda meremehkan kekuatan dari sebuah testimoni. Tulis Peggy McColl di laman Huffington Post.
Melebarkan Sayap Perusahaan Semakin Mudah
Testimoni dari klien, terutama jika klien tersebut adalah perusahaan besar akan membantu Anda dalam melebarkan perusahaan. Personal branding yang baik dan pengakuan dari pihak luar sangat diperlukan dalam hal ini. Yakinkan diri Anda kepada calon klien dan mitra kerja bila Anda mampu dan selalu optimis dalam segala.
Rasa optimis yang muncul memberikan kesan bahwa Anda dapat dipercaya dan diandalkan. Dan yang patut Anda perhatikan, saat melebarkan sayap pastikan Anda jangan teburu-buru. Perhatikan pula peluang di depan, karena jika sampai Anda gagal tentu hal ini akan membuyarkan tujuan awal.
Dikenal Khalayak dan Menjadi Panutan
Semakin besar Anda melakukan personal branding, maka khalayak akan semakin besar pula melihat perusahaan yang Anda pimpin. Apalagi bila perusahaan telah melakukan hal besar dan dipandang. Masyarakat akan menilai perusahaan Anda sebagai perusahaan yang bonafide dan layak jadi panutan.
Fokuslah terhadap tujuan perusahaan Anda. Pertahankan kualitas produk yang menjadi ciri khas perusahaan. Jika perusahaan startup bergerak di bidang content marketing, pertahankan kualitas konten seperti tulisan dalam blog. Memang, menjaga kualitas tidak mudah. Namun, ketika kita berusaha dan terus mempalajari serta mengoreksi kesalahan, ini akan menjadi personal branding yang baik.
Meningkatkan Pemasaran Produk Anda
Banyak perusahaan gagal untuk mendapatkan pangsa pasar yang potensial. Selain dikarenakan kurangnya promosi, kegagalan tersebut juga dikarenakan personal branding yang kurang baik. Di era digital, persaingan mendapatkan pangsa pasar pun semakin sengit. Orang akan lebih mudah tertarik dengan sebuah produk yang memiliki nilai tawar menarik. Untuk itulah, melakukan personal branding sebaiknya jangan menggunakan teknik yang membosankan. Apabila terlalu membosankan, masyarakat kurang begitu tertarik dengan apa yang kita tawarkan. Alhasil, Anda pun akan kehilangan pangsa pasar yang begitu potensial.
Selain itu hal penting selanjutnya untuk Anda perhatikan saat ingin meningkatkan personal branding adalah berkatalah jujur. Jangan sesekali Anda melakukannya dengan cara tidak sehat, seperti menjelekkan kompetitor tanpa alasan yang jelas. Bila hal ini Anda lakukan, Anda tidak hanya kehilangan pasar saja tetapi juga kehilangan kepercayaan dari calon konsumen.
Mengetahui Siapa Pesaing Terberat Anda
Pesaing Anda memiliki cara berbeda pula dengan strategi personal branding yang Anda gunakan. Salah seorang ahli strategi perang tersohor asal Cina, Sun Tzu mengatakan jika ingin memenangkan pertempuran makan kenali secara baik musuhmu. Dengan mengetahui musuh secara baik kita akan mengetahui letak kelemahannya.
Begitu pula dalam dunia bisnis di era digital dan serba tak terbatas. Saat melakukan personal branding Anda perlu untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh pesaing terberat Anda. Amatilah strategi tersebut dan temukan kelemahannya. Anda bisa gunakan titik kelemahan itu sebagai acuan menemukan ide baru dalam melakukan personal branding.
Sebagai Sarana untuk Mengkoreksi Diri
Dalam berbisnis tentu tidak selalu berjalan mulus. Hambatan dan tantangan bahkan kegagalan akan terus muncul dihadapan Anda. Pada kondisi inilah Anda harus memutar otak untuk menentukan strategi yang baru. Terutama di saat Anda mulai menemukan titik kegagalan. Karena dalam kamus seorang wirausahawan, tidak ada istilah gagal dan ragu untuk mencoba hal baru.
Introspeksi diri terhadap kesalahan yang telah dilakukan diperlukan agar tidak terulang ke lubang yang sama. Bila hal ini terus menerus terjadi, perlahan Anda akan mengalami kemunduran. Namun, tidak bila Anda berusaha memperbaikinya. Berbekal pengalaman itulah, Anda akan lebih berhati-hati dalam melangkah.
Anda dapat berkaca pada perusahaan-perusahaan besar yang jatuh bangun membangun reputasi kembali setelah beberapa lama hampir diambang kehancuran. Berbekal kegigihan dan asa optimis tinggi akhirnya mereka mampu bangkit bahkan mampu melampaui kesuksesan yang belum pernah tercapai sebelumnya.
Anda bisa memulainya dengan membuat perencanaan-perencanaan sederhana. Setelah rencana tersebut disusun, perlahan mulailah dengan mengeksekusinya secara terukur. Di titik inilah Anda harus fokus agar tidak melenceng dari apa yang telah ditentukan.
Nah, itulah beberapa alasan personal branding itu adalah hal penting bagi para pendiri startup yang disusun oleh tim Penulis.ID. Perlu konsistensi dalam melakukan sebuah personal branding terhadap perusahaan yang Anda rintis. Untuk itu, jangan patah semangat dan selalu menyebarkan nilai-nilai positif dan sikap optimis dimanapun Anda berada.
Inas Twinda
Latest posts by Inas Twinda (see all)
- 11 Cara Mudah Menaikkan Facebook Engagement - January 25, 2019
- Belajar Social Media Campaign dari 3 Brand Ini - January 22, 2019
- Cara Menulis Meta Description yang Mampu Meningkatkan Traffic - January 16, 2019