Apa tujuan Anda dalam mendirikan atau bergabung dengan organisasi nonprofit? Salah satunya adalah tentu agar orang-orang dapat lebih aware dengan isu-isu yang diangkat oleh organisasi nonprofit Anda, terlebih jika mereka bersedia menjadi relawan atau melakukan donasi. Maka, meski bersifat nonprofit, strategi marketing pun tetap dibutuhkan. Beberapa cara mungkin telah Anda lakukan, mulai dari menyebarkan brosur, mengadakan event, dan lain sebagainya. Tetapi, pernahkah Anda terpikir melakukan blogging untuk organisasi nonprofit Anda?
Ya, blogging ternyata tidak hanya bermanfaat bagi bisnis biasa. Organisasi nonprofit Anda pun bisa menikmati keuntungan yang sama! Melalui blogging, Anda dapat berbagi banyak cerita tentang hal-hal yang telah Anda lakukan bersama tim organisasi nonprofit. Dari cerita-cerita tersebut, orang-orang pun akan terhubung dengan isu yang diangkat oleh organisasi nonprofit Anda. Bukan tidak mungkin jika nantinya mereka akan memberikan dukungan dan menghubungkan Anda dengan jangkauan audiens yang lebih besar.
Tentu hal tersebut bukan satu-satunya keuntungan yang Anda dapatkan melalui blogging untuk nonprofit. Bayangkan jika blog Anda berhasil menarik banyak traffic, kemungkinan untuk mendapatkan anggota atau relawan baru pun semakin tinggi. Dengan begitu, akan semakin banyak pula pihak yang menyuarakan isu-isu terkait. Sudah mulai tergiur membuat blog untuk kebutuhan organisasi nonprofit Anda? Sebelum mempraktikkannya, Anda wajib menyimak beberapa tips blogging untuk nonprofit yang sudah disiapkan tim Penulis.ID berikut ini.
Bahas Hal-Hal yang Menjadi Perhatian
Saat menulis postingan blog untuk bisnis, Anda tidak sepenuhnya menjadi diri Anda sendiri. Ada persona yang harus Anda bangun untuk kepentingan brand Anda. Sama halnya dengan organisasi nonprofit. Anggaplah ia sebagai sebuah brand yang memiliki kepribadian tertentu. Pikirkan hal-hal yang Anda ingin orang-orang asosiasikan terhadapnya. Jadi, jika Anda telah memutuskan untuk membuat blog, tentukan hal-hal atau isu apa saja yang menjadi passion dari kepribadian persona Anda. Konsistenlah menciptakan konten-konten yang masih berhubungan satu sama lain.
Photo Credit: m-npartners.com
Umumnya, orang-orang yang melakukan donasi atau menjadi relawan untuk organisasi nonprofit benar-benar peduli dengan isu yang Anda angkat. Jadi, pastikan Anda juga melakukan hal yang sama. Gunakan infografis dan data statistik untuk menunjukkan dampak terhadap isu yang Anda bantu serta menarik perhatian mereka. Jika Anda bekerja pada organisasi nonprofit yang membantu komunitas anak-anak dalam kemiskinan, misalnya, Anda bisa memberikan statistik tentang jumlah anak-anak di komunitas tersebut. Kuncinya adalah untuk selalu menyediakan konten relevan dengan persona yang Anda ciptakan, lalu minta mereka untuk melakukan donasi.
Menulis Cerita-Cerita Personal
Postingan blog yang “kuat” mampu membuat pembaca terhubung secara emosional dengan cerita yang ditulis. Jangan hanya meminta pengunjung situs web Anda untuk melakukan donasi, tetapi ceritakan pula ke mana donasi tersebut pergi. Jika Anda mengumpulkan uang dari para donatur, berilah laporan tentang hal-hal yang Anda lakukan dengan uang donasi tersebut. Ceritakan dampak positif apa yang terjadi berkat adanya donasi.
Photo Credit: qumu.com
Organisasi nonprofit yang memiliki kemampuan storytelling baik akan memberikan update selama proses berlangsung. Misalkan Anda berniat mengumpulkan uang donasi untuk membangun perpustakaan bagi anak-anak kurang mampu. Tunjukkan kondisi sebelum dan setelah perpustakaan tersebut di bangun. Hal ini akan menghubungkan para donatur dan relawan dengan orang-orang yang merasakan hasil dari donasi tersebut.
Jika memungkinkan, berceritalah melalui beberapa media sekaligus; video, postingan blog, foto, media sosial, dan lain sebagainya. Storytelling akan menciptakan loyalitas jangka panjang pada diri donatur dan relawan organisasi nonprofit Anda. Strategi ini juga akan mengingatkan mereka tentang isu-isu yang membuat mereka passionate dan alasan mengapa mereka bersedia untuk membantu.
Menyediakan Komunikasi Dua Arah
Blogging is all about content. Storytelling memang menjadi strategi yang efektif dalam menyajikan konten berkualitas. Tetapi, jangan sampai melupakan tujuan utama Anda dalam membuat blog, yakni sebagai tempat untuk berkomunikasi dengan pembaca dan pendukung organisasi nonprofit Anda. Cara paling sederhana yang bisa Anda terapkan adalah dengan meminta masukan kepada audiens Anda melalui salah satu tulisan yang Anda publish di blog.
Photo Credit: associationsnow.com
Berkomunikasi dengan pembaca akan membantu memberikan “suara” kepada tim organisasi nonprofit Anda sekaligus mengingatkan pembaca bahwa merekalah yang bekerja keras dan mendukung Anda dari balik layar. Blog juga dapat menjadi tempat tepat untuk berdiskusi tentang isu-isu yang Anda angkat, berbagi cerita-cerita kesuksesan, dan mengumpulkan feedback terhadap konten-konten Anda. Menariknya lagi, para pembaca, relawan, dan donatur pun dapat berkomunikasi satu sama lain melalui blog Anda.
Ucapan Terima Kasih bagi Relawan
Apakah organisasi nonprofit Anda pernah membuka lowongan untuk jasa relawan? Mungkin ada beberapa proyek Anda yang membutuhkan tenaga tambahan dari mereka? Ini saatnya Anda mengucapkan terima kasih pada mereka. Manfaatkan platform blog Anda untuk mengungkapkannya. Buatlah satu postingan khusus yang Anda dedikasikan untuk para donatur, relawan, dan pihak-pihak yang telah mendukung organisasi nonprofit Anda.
Photo Credit: actsfast.org.uk
Dengan melakukan hal tersebut, ada tiga manfaat yang akan Anda dapatkan: pertama, ungkapan terima kasih atas waktu dan tenaga yang diberikan oleh donatur dan relawan akan membuat mereka merasa dihargai; kedua, Anda memberikan inspirasi bagi orang lain untuk mendukung organisasi nonprofit Anda; ketiga, ketika Anda membuat mereka berada dalam lampu sorot, mereka akan berbagi cerita tersebut kepada teman-teman, keluarga, dan kenalan-kenalan mereka secara langsung atau melalui media sosial. Hal tersebut pun akan menarik lebih banyak orang untuk mengunjungi blog Anda dan menyebarkan awareness terhadap isu yang organisasi nonprofit Anda angkat.
Rekruit Guest Bloggers
Tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang blogging dapat menjadi sebuah beban karena Anda harus konsisten meng-update-nya dengan konten yang relevan. Anda dapat mengurangi tekanan tersebut dengan merekrut orang-orang untuk membantu Anda. Gunakan jasa tim professional seperti Penulis.ID untuk menulis konten blog.
Photo Credit: odessahcc.org
Cara lain yang bisa Anda terapkan adalah dengan merekruit guest bloggers, mungkin dari pihak donatur, relawan, para ahli dari berbagai komunitas, dan lain sebagainya. Dengan begitu, akan tercipta simbiosis mutualisme antara Anda dan mereka. Tanpa menulisnya sendiri, Anda mendapat cerita orisinil dan konten blog yang fresh, sedangkan guest bloggers Anda akan semakin paham mengapa mereka terlibat dalam organisasi nonprofit Anda. Sebagai tambahan, ketika seorang guest blogger menulis sebuah konten blog, ia akan membagikannya kepada kenalan-kenalannya, sehingga traffic Anda pun ikut meningkat.
Itulah lima tips blogging untuk nonprofit yang bisa Anda terapkan. Agar strategi blogging Anda memberikan hasil yang maksimal, sisihkan waktu khusus untuk mempromosikan konten-konten blog melalui e-mail dan media sosial. Anda juga bisa mengetahui jumlah pembaca blog melalui perangkat Google Analytics. Hal tersebut akan membuat Anda terpacu untuk menciptakan konten-konten lain yang lebih baik. Anggaplah aktivitas blogging sebagai sebuah investasi; meskipun membutuhkan komitmen jangka panjang, namun hasil yang Anda dapatkan akan sepadan.
Biru Cahya Imanda
Latest posts by Biru Cahya Imanda (see all)
- Contoh Strategi Content Marketing Indonesia yang Sangat Sukses - October 5, 2018
- 5 Tips Membuat Kata-Kata Pembukaan Untuk Website Anda - September 28, 2018
- 6 Cara Menulis Artikel Untuk Keperluan Content Marketing - August 20, 2018