Seperti namanya, product marketing manager adalah orang yang bertanggung jawab tentang bagaimana cara memasarkan produk kepada calon pelanggan. Product marketing manager ini akan bertugas melakukan perencanaan marketing agar produk yang dijualnya bisa menarik perhatian pembeli.
Apakah seorang product marketing manager ini juga merupakan seorang sales? Jawabannya tidak. Perbedaan product marketing manager dengan sales adalah soal eksekusi. Seorang product marketing manager hanya mengesksekusi bagaimana produk ini akan dijual. Mulai dari harga yang akan ditawarkan, paket bundling pembelian, target market, dan strategi penjualan. Sedangkan seorang sales hanya akan mengeksekusi strategi penjualan yang telah dikerjakan oleh product marketing manager. Berikutlah pembahasan detail tim Penulis.ID tentang profesi product marketing manager yang sering kami temui.
Ruang lingkup seorang product marketing manager
Ruang lingkup pekerjaan seorang product marketing manager dimulai dari menentukan harga yang akan ditawarkan, paket bundling pembelian, target market, dan strategi penjualan. Pada beberapa perusahaan besar seorang product marketing manager terkadang mempunyai jenis pekerjaan yang berbeda. Ada yang cukup mengerjakan strategi penjualan, karena perencanaan harga dan bundling pembelian sudah dilakukan oleh Head of Marketing atau Chief Marketing Officer.
Tetapi terkadang di perusahaan lain, seorang product marketing manager akan melakukan semua pekerjaan tersebut. Berikut penjelasannya.
- Menentukan harga dari sebuah produk
Seorang product marketing manager terkadang ikut menentukan bagaimana harga dari sebuah produk. Jika Anda bekerja di sebuah startup atau perusahaan yang masih baru, menentukan harga akan menjadi salah satu job desc Anda.
Untuk menentukan harga dari sebuah produk, yang Anda butuhkan adalah menghitung total proses pengerjaan, keuntungan, ketahanan produk, dan sebagainya. Untuk menentukan harga dari sebuah produk, Anda biasanya akan dibantu oleh atasan seperti CEO atau Chief Marketing. Ikut menentukan harga akan membuat Anda lebih mudah melakukan perencanaan marketing. Termasuk kebijakan membuat produk sebagai premium (langsung berbayar) atau freemium (berbayar untuk mendapatkan beberapa fitur tertentu).
- Target market
Ruang lingkup kedua seorang product marketing manager yang harus dilakukan adalah menentukan target market. Target market ini biasanya mencakup tempat/channel Anda akan melakukan promosi dan jenis target pasar. Channel mana saja yang akan Anda tuju, social media, blog, email marketing, iklan, dan sebagainya.
Jadi, Anda bisa melakukan riset sebelumnya apakah produk Anda ini cocok jika dipasarkan di dalam pasar tersebut. Misalnya kita mencontohkan Anda sedang bekerja sebagai product marketing manager di sebuah perusahaan IT Software. Karena target market Anda adalah Business to Business (B2B), jadi Anda bisa menggunakan channel LinkedIn dan content marketing untuk melakukan promosi produk.
- Strategi penjualan
Setelah Anda mendapatkan target market yang pas, baru Anda bisa membuat strategi penjualan. Strategi penjualan ini ada bermacam-macam bentuknya. Tergantung Anda fokus di pemasaran offline atau online. Pada artikel kali ini, kita akan membahas bagaimana tugas product marketing manager untuk pemasaran di online. Tugas seorang product marketing manager pada ranah online adalah bagaimana menarik traffic ke dalam website yang akhirnya bisa membuat penjualan di dalam website. Salah satu cara yang efektif untuk menarik traffic ke dalam website adalah content marketing.
Tugas product marketing manager di ranah online
Salah satu tugas dari product marketing manager di ranah online adalah content marketing. Anda harus membuat content yang bisa membuat calon pelanggan atau calon pengguna produk Anda masuk ke dalam website yang pada akhirnya membeli atau menggunakan produk Anda. Cara dari menarik traffic ke dalam website ada bermacam-macam, mulai dari membuat website yang bagus dan user friendly, membuat blog, mengelola media sosial, membuat iklan video, dan sebagainya.
Sekarang kami akan membahas satu per satu tentang apa saja content marketing yang biasanya harus dikerjakan, berdasarkan pengalaman tim Penulis.ID bekerja bersama product marketing manager dari klien.
- Membuat landing pages dan deskripsi produk
Bukan berarti Anda harus bisa bahasa pemrograman, tetapi Anda harus bisa mengerti apakah website Anda sudah mudah digunakan atau tidak. Sekarang website menjadi alat utama untuk calon pelanggan atau calon pengguna produk Anda mengetahui informasi seputar produk Anda. Landing page yang baik bisa menaikkan konversi pengunjung menjadi calon pelanggan di website Anda.
- Blog
Sekarang hampir setiap perusahaan pasti sudah memanfaatkan blog menjadi senjata inbound marketing. Seperti yang kita sampaikan di artikael sebelumnya, strategi inbound marketing ini sangat bagus untuk perusahaan/startup yang baru berdiri.
Anda bisa membuat artikel yang berkualitas dan tentunya topik artikel tersebut mempunyai bidang yang sama dengan perusahaan Anda. Misalnya perusahaan Anda bergerak di bidang kuliner, Anda bisa menuliskan artikel mengenai kuliner, makanan yang unik, trend makanan di beberapa negera, sampai trend makanan.
Untuk lebih maksimal lagi, Anda juga bisa membaca tips-tips Search Engine Optimization (SEO). Karena untuk melancarkan strategi inbound marketing, Anda harus mengetahui bagaimana cara menuliskan artikel yang SEO friendly. Untuk penjadwalan, Anda bisa mengupdate blog tiap hari atau minimal 2 artikel dalam seminggu.
- Media sosial
Untuk media sosial, mungkin sekarang semua orang sudah familiar dengan platform semacam Twitter, Facebook, Instagram, maupun LinkedIn. Tetapi sebagai seorang product marketing manager, Anda harus mengetahui trend yang sedang terjadi sekarang. Misalnya trend hashtag yang ada di Twitter dan juga Instagram. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan fitur iklan berbayar yang ada di masing-masing media sosial.
Peran analytics untuk seorang product marketing manager
Sebagai seorang product marketing manager, Anda akan membutuhkan analytics untuk mengetahui apakah strategi marketing berhasil atau tidak. Dalam startup teknologi, beberapa diantaranya adalah analytics website, blog, maupun media sosial. Analytics website Anda bisa menggunakan Google Analytics. Di dalam Google Analytics Anda bisa melihat berapa pengunjung website secara global, dari media sosial, dari search engine, dan traffic lain. Tentu semakin besar traffic yang masuk ke dalam website Anda akan semakin bagus untuk mendapatkan leads.
Lalu jika Anda menggunakan media sosial untuk strategi marketing, Anda harus melihat analytics dari setiap media sosial tersebut. Misalnya Twitter, Anda bisa menggunakan Twitter Analytics, sedangkan untuk Facebook Anda bisa menggunakan Facebook Insight. Segala aktivitas marketing Anda bisa terlihat di dalam analytics tersebut dan akhirnya bisa Anda lihat apakah strategi Anda berhasil atau tidak.
Iklan berbayar juga akan membantu Anda mendapatkan traffic, tentu jika mempunyai budget lebih. Penggunaan analytics akan membantu Anda mendapatkan hasil yang Anda harapkan ketika Anda menggunakan iklan berbayar. Anda bisa melihat content yang seperti apa yang diinginkan oleh calon pelanggan atau calon pengguna produk Anda.
Jika Anda tertarik menjadi seorang product marketing manager, tentu Anda harus mengetahui dan menguasai beberapa pokok hal di atas. Semakin pandai menggunakan perencanaan marketing, blog, dan media sosial. Tentu akan membantu Anda menjadi seorang product marketing manager yang baik.
Dior Asning Kosyu
Latest posts by Dior Asning Kosyu (see all)
- Tips Mengatur Manajemen Social Media Bagi Influencer - March 11, 2019
- Cara Mempromosikan Produk Ke Millenial - March 8, 2019
- 8 Trik Menjadi Influencer Instagram yang Paling Dicari - March 6, 2019