Seperti yang dibahas pada artikel sebelumnya, banyak sekali perbedaan mendasar antara business to customer (B2C) dan business to business (B2B). Mulai dari target jangka panjang, strategi marketing, sampai target pasar juga berbeda. Jika Anda masih belum mengerti tentang perbedaan tersebut, Anda bisa membaca artikel perbedaan mendasar dari marketing B2B dengan B2C.
Pada tahun 2014, Content Marketing Institute and MarketingProfs mengeluarkan laporan tentang tren strategi digital dari B2C. Banyak sekali hal menarik yang bisa diambil dari laporan tersebut, mulai dari apakah social media cukup membantu untuk strategi digital marketing di B2C? Lalu daftar social media manakah yang cukup membantu untuk digital marketing dan sebagainya.
Sekarang kami akan mencoba membedah satu per satu laporan tersebut, sekaligus kami akan memberikan tips digital marketing untuk B2C yang bisa Anda lakukan berdasarkan pengalaman Penulis.ID dalam menangani brand-brand besar sebelumnya.
[Photo Credit: Pembeli]
Hampir 93% Pebisnis B2C Menggunakan Strategi Social media
Fakta pertama adalah ternyata hampir 93% pebisnis B2C yang ada di dunia menggunakan strategi digital marketing lewat social media. Tentu ini bukan menjadi fakta yang mengejutkan, karena memang social media adalah platform yang gratis dan bisa digunakan oleh semua orang. Kita akan ambil contoh social media Twitter yang sekarang sudah mempunyai sekitar 300 juta pengguna di seluruh dunia. Belum lagi Facebook, Instagram, Pinterest ataupun LinkedIn.
Tempat kedua yang paling banyak digunakan dalam strategi digital adalah eNewsletters, digunakan sekitar 80% pebisnis B2C. eNewsletters ini sebenarnya strategi cukup efektif ketika Anda sudah mempunyai website dan sudah mulai mendapatkan visitors yang banyak. Dengan eNewsletters, Anda bisa mendapatkan pelanggan yang loyal. Di tempat ketiga baru artikel yang ada di website Anda. Pebisnis B2C yang mengandalkan organic visitors datang melalui artikel dalam strategi digitalnya sebanyak 78%.
- Itu berarti Anda harus menggunakan social media mulai dari sekarang
Dari data di atas, Anda bisa mengambil kesimpulan bahwa Anda harus menempatkan social media menjadi strategi teratas untuk digital marketing. Anda bisa mulai dari sekarang memanfaatkan semua platform social media untuk pemasaran bisnis Anda. Mulai dari Twitter, Instagram, Facebook, Path atau bahkan LinkedIn.
Anda harus konsisten dalam mengupdate social media Anda. Setidaknya Anda bisa mengupdate 2 sampai 3 kali sehari, agar Anda bisa tetap berinteraksi dengan calon pelanggan Anda.
Tetapi, eNewsletters menjadi strategi digital marketing yang paling efektif
Walaupun social media menjadi strategi digital marketing yang paling banyak digunakan oleh pebisnis B2C, ternyata itu bukan langkah yang paling efektif. Setidaknya 66% pelaku bisnis B2C memilih eNewsletters sebagai strategi digital marketing yang paling efektif, meninggalkan social media di posisi keempat dengan 58%.
Kenapa eNewsletters menjadi strategi pilihan para pebisnis B2C? Ternyata, eNewsletters akan mengetahui jumlah calon pelanggan yang benar-benar serius untuk membeli barang Anda. Ketika calon pelanggan submit ke eNewsletters, itu berarti calon pelanggan tersebut ingin mengetahui informasi serta promo yang ada di bisnis Anda secara lebih detail. Tentu lebih mudah untuk mengkonversi orang yang sudah sangat berminat untuk menjadi pembeli kan?
Kalau Anda telah mempunyai website, kami menyarankan untuk membuat eNewsletter. Anda bisa mengirimkan sekitar 1 eNewsletter per minggu. Jangan sampai memberikan terlalu banyak newsletter, karena bisnis Anda akan dianggap spam oleh calon pelanggan Anda.
[Photo Credit: Geliat toko offline]
Gunakan Facebook, karena 94% pebisnis B2C menggunakan Facebook
Bukan menjadj rahasia umum lagi, Facebook sekarang menjadi raja di social media. Facebook mempunyai 1.4 miliar pengguna aktif setiap bulannya. Tentu angka tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan Twitter yang hanya mempunyai 300 juta pengguna aktif setiap bulannya. Twitter sendiri berada di posisi kedua di social media yang banyak digunakan oleh pebisnis B2C sebesar 84%.
Social media memang menjadi pilihan pertama setiap pebisnis B2C dalam strategi digital marketing mereka. Selain gratis, fitur-fitur yang disediakan sangat lengkap dan mudah digunakan. Di Facebook, Anda bisa membuat Facebook Pages yang tampilannya bisa Anda update setiap saat. Selain itu, di Facebook Pages Anda bisa mengupload foto-foto barang yang Anda jual serta dilengkapi dengan informasi yang lengkap. Hal yang bagus lainnya dari Facebook adalah Anda bisa saling berbalas komentar ketika ada calon pelanggan Anda yang bertanya.
Berdasarkan brand-brand yang menggunakan jasa Penulis.ID untuk menangani social medianya, nilai konversi penjualan Facebook juga lebih tinggi dari Twitter.
Facebook dan Twitter menjadi salah satu social media paling efektif
Laporan selanjutnya mengatakan bahwa Facebook masih menjadi salah satu platform yang paling efektif untuk strategi digital marketing. Sekitar 58% para pebisnis B2C memilih Facebook menjadi nomor satu di social media yang paling ampuh untuk digital marketing. Peringkat kedua ada Twitter dengan 25%. Lalu di peringkat ketiga dan keempat ada YouTube sebesar 39% dan Instagram 43%.
Facebook ini memang agak tricky karena tidak semua yang berteman atau yang menglikes Facebook Anda akan membeli barang Anda. Untuk mengatasinya, berikan informasi yang ada di Facebook Pages secara lengkap, serta update harian juga akan mempengaruhi tingkat kesuksesan Facebook Pages Anda.
Bagaimana dengan Paid Advertising?
Jika menggunakan social media merupakan salah satu tips digital marketing yang gratis, sekarang saatnya membahas tips digital marketing yang berbayar. Anda mungkin pernah mendengar Search Engine Marketing, LinkedIn ads, promoted tweets sampai online banner ads, itu semua dapat disebut sebagai paid advertising.
Untuk melakukan paid advertising, Anda diharuskan untuk merogoh kocek yang cukup dalam. Misalnya untuk paid search, Anda bisa mengeluarkan uang sampai 3-5 juta untuk satu bulan. Sedangkan untuk LinkedIn Ads, Anda bisa mengeluarkan 1-2 juta per bulannya. Sedangkan untuk promoted tweets, Anda bisa merogoh kocek cukup mahal, sekitar 1-2 juta per promoted tweets. Lalu manakah strategi yang paling efektif?
Dior Asning Kosyu
Latest posts by Dior Asning Kosyu (see all)
- Tips Mengatur Manajemen Social Media Bagi Influencer - March 11, 2019
- Cara Mempromosikan Produk Ke Millenial - March 8, 2019
- 8 Trik Menjadi Influencer Instagram yang Paling Dicari - March 6, 2019